Peranan dan fungsi Bahasa Indonesia
Peranan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebelum membahas peranan bahasa indonesia ada baiknya
mengetahui pengertian dari bahasa, secara umum bahasa didefinisikan sebagai
lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa bahasa
terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu
hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang
diwakili kumpulan kata. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau
sarana untuk menyampaikan informasi. Tetapi pada dasarnya bahasa lebih dari
sekedar alat menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran dan perasaan,
adapun fungsi lain dari bahasa adalah :
a. Untuk tujuan
praktis : mengadakan hubungan alam pergaulan sehari-hari
b. Untuk tujuan
artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna
pemuasan rasa estetis manusia.
c. Sebagai
kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, diluar pengetahuan kebahasaan.
d. Untuk mempelajari
naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, kebudayaan dan adat istiadat serta
perkembangan bahasa itu sendiri.
“KAMI POETRA POETRI BANGSA INDONESIA MENJOENJENG BAHASA
PERSATUAN BAHASA INDONSIA” kalimat diatas merupakan penggalan dari sumpah
pemuda yang dicetuskan pada tanggal 27 oktober 1928. Dicetuskannya sumpah
pemuda tersebut merupakan awal dijadikannya bahasa indonesia sebagai bahasa
negara. Hingga saat ini tentu saja bahasa Indonesia memiliki fungsi dan peranan
penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini berarti juga bahwa bahasa Indonesia
mempunyai kedudukan yang diberikan. Manusia tidaklah lepas dari peran bahasa,
begitu pula rakyat indonesia terhadap bahasa Indonesia. Bahasa indonesia
setidaknya memiliki dua peranan yang masing-masing peranan memiliki fungsi.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah
salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dalam perkembangannya ia mengalami
perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi
kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Meskipun dipahami
dan dituturkan oleh lebih dari 90 persen warga Indonesia, Bahasa Indonesia
bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia
menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa
ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari
(kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa
ibunya.
Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat
berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa tidak hanya dapat digunakan dalam bentuk
lisan, tapi juga dapat digunakan dalam bentuk tulisan. Ilmu filsafat juga tidak
lepas dari penggunaan bahasa, banyak filsafah yang justru mengawali pemikirannya
dari problem bahasa. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari
tata gramatikal bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian
seseorang dapat terpengaruh hanya dari penggunaan kata-kata atau pemikiran.
Peran bahasa sebagai bahasa negara yang artinya bahasa
indonesia sebagai bahasa pengantar dalam acara-acara formal seperti sidang MPR,
sekolah, kuliah, pekerjaan , dan lain-lain. Fungsi bahasa sebagai bahasa
lainnya adalah bahasa Indonesia sebagai alat penghubung tingkat nasional dan
sebagai alat pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran bahasa Indonesia
yang kedua adalah sebagai bahasa nasional yaitu sebagai lambang kebanggaan
bangsa, rakyat Indonesia patut bangga terhadap bahasa Indonesia, karena tidak
semua negara didunia ini yang memiliki bahasa nasional. Fungsi lainnya adalah
bahasa indonesia sebagai identitas bangsa dan sebagai alat pemersatu dan
penghubung antar daerah, hal tersebut dikarenakan negara indonesiaterdiri dari
berbagai jenis ras, agama, suka bangsa dan bahasa yang berbeda disetiap daerah
di indonesia, dengan bahasa Indonesia maka setiap warga dari seluruh daerah di
indonesia dapat berkomunikasi dengan baik.
Ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan bahasa.
Antara lain:
a. Akal, yang
sangat erat dengan logika
b. Makna dan
intepretasi, yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan bahasa.
c. Konvensi,
karena tanpa konvesi bahasa tidak akan ada artinya karena tidak dapat
dimengerti oleh semua orang.
d. Dimensi
bahasa obyektif, dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang yang
bersifat universal dan ilmiah.
e.
Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling mempengaruhi
pemahaman seseorang.
Ada kalanya sebuah teks atau percakapan akan menggunakan
kode penyampaian. Misalnya dalam puisi dan pada saat politikus-politikus yang
menggunakan kiasan ketika berpidato ataupun menjawab pertanyaan. Dari banyaknya
peran bahasa, dapat dilihat bahwa mengerti bahasa bukanlah hal yang mudah.
Harus ada kekritisan dalam menerjemahkan sebuah pesan, inilah pentingnya pera
intepretasi. Tanpa intepretasi, tentunya semua akan mengalir dengan datar.
Sebuah puisi akan terdengar tidak menarik apabila sama dengan percakaan
sehari-hari. Justru simbol-simbol yang ada semakin memperindah penggunaan
bahasa.
Dari sinilah kemudian dapat mencoba menganalisa sebuah
teks atau tanda dengan aliran-aliran yang berkembang dari filsafat bahasa.
Sesungguhnya pengertian bahasa indonesia yang baik dan benar bukan berarti
menggunakan bahasa resmi dimanapun melainkan bahasa yang penggunaannya tepat
dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Sementara bahasa
yang benar adalah bahasa konsisten menerapkan kaidah bahasa EYD. Satu hal yang
perlu diperhatikan adalah kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan yang memudahkan komunikasi antar sesama, tidak perlu canggung
untuk untuk menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari namun tentu saja harus
menjaga kearifan bahasa lokal.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu –
satunya alat yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga Indonesia memikili ciri – ciri dan identitasnya
sendiri yang dapat membedakannya dari kebudayaan daerah atau negara lain. Pada
waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan
nilai – nilai sosial budaya nasional kita. Disamping itu, sekarang ini fungsi
bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai
bahasa media massa. media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio,
maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan
untuk dapat menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Bahasa memiliki peranan dan fungsi bahasa tertentu yang
digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat
komunikasi, sebagai alat integrasi dan beradaptasi social dalam lingkungan atau
situasi tertentu, dan sebagai alat melakukan control sosial.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang
terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran
bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan
pemakaian tanda baca.
Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan,
bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
Dalam penggunaan
partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun
ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku
pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti
andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan
pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi,
kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam
lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam
lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis
takbaku.
Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama
orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh:
Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau
lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama
resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta
dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama
diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa
gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis
dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan
kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX
dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan
satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai
berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima
diperguruan tinggi itu.
Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.),
tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-)
tanda pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda
penyingkat atau aprostop (').
Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran. Dalam
penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus
mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat
berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide.
Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung
gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi
bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
Fungsi Bahasa Indonesia secara umum
Bahasa merupakan salah satu alat untuk menunjukkan
identitas diri atau alat untuk mengekspresikan diri. Mengapa? Karena dengan
bahasa kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu
hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.
Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri
sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima
dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Dalam Konteks ini, bahasa yang kita gunakan adalah bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi-fungsi secara umum
diantaranya adalah
a. Sebagai
bahasa Negara dan pemersatu bangsa
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
di Negara karena merupakan salah satu dari ikrar sumpah pemuda tahun 1928 yang
berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Bersumber dari hal tersebut, Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi
sebagai pemersatu bangsa yakni berarti kedudukan yang dimiliki lebih tinggi
daripada bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Indonesia memiliki beragam budaya dan bahasa, untuk itu
bahasa pemersatu diperlukan agar hubungan komunikasi antar satu dengan yang
lain tidak terhambat.
Sebagai contoh, misalnya seorang pejabat daerah Manado
mendapat tugas dinas di Jakarta aan tetapi dia tidak bisa mengunakan bahasa
Indonesia dan dia hanya menguasai bahasa daerah manado. Tentu ketika dia telah
tiba di Jakarta, tidak semua orang Jakarta dapat mengerti apa yang dia bicarakan
karena di Jakarta berbagai suku dan budaya ada. Pejabat tersebut harus
menggunakan bahasa Indonesia agar hubungan komunikasi dalam perjalan dinasnya
tidak mengalami hambatan.
b. Sebagai
Alat komunikasi
Seperti yang telah dijelaskan dalam point pertama tadi.
Bahasa Indonesia tidak akan luput daripada fungsi komunikasi. Karena komunikasi
adalah hal yang paling utama diperlukan saat menjalin hubungan dengan orang
lain.
Contohnya adalah kita berbicara bahasa Indonesia kepada
guru atau dosen kita. Bahasa Indonesia dapat menjadi alat yang membantu kita
menyampaikan ide, gagasan, dan pemikiran kita.
c. Sebagai
penunjuk identitas diri
Berkaitan dengan point kedua, Bahasa Indonesia merupakan
alat menyampaikan gagasan dan pemikiran kita kepada orang lain sehingga dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa bahasa juga sebagai penunjuk identitas diri. Dari
cara berpikir kita, tata bahasa yang kita gunakan serta idea pa saja yang telah
kita tuangkan menggunakan bahasa Indonesia dapat menggambarkan identitas diri
kita.
Seperti contoh yang baru-baru ini marak beredar adalah
bahasa ala Vicky prasetyo. Vicky menggunakan istilah-istilah bahasa Indonesia
maupun bahasa Inggris yang tidak lazim digunakan sehingga menimbulkan keanehan
seperti istilah konspirasi kemakmuran,labil ekonomi dsb. Akan tetapi, di sisi
lain kita jadi mengetahui bagaimana sosok Vicky sebenarnya. Seperti apa cara
berpikirnya dan bagaimana tata bahasanya.
d. Sebagai
alat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, Bahasa Indonesia
menjadi salah satu materi yang wajib diajarkan mulai dari tingkat paling rendah
hingga tingkat perguruan tinggi. Hal itu terjadi karena Bahasa Indonesia
merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diluar sana, banyak buku-buku yang menjadi sumber
pengetahuan menggunakan bahasa Indonesia. Di sisi lain, sebagai syarat
kelulusan mahasiswa perguruan tinggi juga harus menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar untuk membuat suatu perkembangan ilmu pengetahuan dengan
sebuah ide yang menggunakan bahasa Indonesia kemudian dipaparkan dalam bentuk
tulisan ilmiah.
Sumber : http://verozzaranii.blogspot.co.id/
John C. Concorn Jr.,Maruli Panggabean.Bahasa,pengaruh dan
peranannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,1981